Sunday 25 May 2014

Muhammad Ath Thaariq Aziizi 22:04


Sisa Manisnya Masa Lalu Jalur Gula Tasikmadu

Pendahuluan :
3298f731-3f6c-4e6f-ab50-7ae3b2b80441.jpg
Suikerfabriek Tasikmadoe bij Soerakarta
(sumber : kit.lv.nl)
Pada kali ini saya akan membahas tentang Jalur mati dari Stasiun Kemiri ke P.G. Tasikmadu. Karena dahulu KA merupakan alat pendistribusian barang paling cepat dan tepat ,P.G. Tasikmadu membuat kontrak dengan PJKA (Sekarang PT.KAI) untuk membuat jalur KA yang membentang dari P.G. Tasikmadu ke Stasiun Kemiri untuk pendistribusian ke Kota-kota di Jawa. Sebenarnya ada jalur lori yang terhubung dari P.G. Tasikmadu ke Stasiun Kemiri, namun banyaknya gula maupun tetes yang di distribusikan, membuat P.G. Tasikmadu bekerjasama Perusahaan Kereta Api Belanda  staatsspoorwegen  untuk membuat Jalur besar (1.067 mm) agar lebih mudah didistribuikan ke Kota-kota di Jawa. Dari kontrak tersebut menghasilkan bahwa  Perusahaan Kereta Api Belanda  staatsspoorwegen  membuat jalur ,memasang rel ,dan persinyalan serta Lokomotif  juga Gerbongnya tetapi P.G. Tasikmadu harus membayar berapa Gulden ke Perusahaan Kereta Api Belanda  staatsspoorwegen  .Jalur tersebut dibangun tahun 1922-1923 dan diaktifkan tahun 1925 oleh Perusahaan Kereta Api Belanda  staatsspoorwegen bukan N.I.S. Jalur  tersebut kemungkinan menggunakan jenis rel R25 dan menggunakan ukuran yang di gunakan dulu sampai sekarang yaitu 1.067 mm. Lokomotif yang digunakan berjumlah 3 lokomotif yaitu 2 Lokomotif uap salah satunya TM X ,satu lokomotif uap yang lain tidak di ketahui pastinya tetapi yang sudah lama rusak,sementara itu lokomotif dieselnya mulai digunakan seyelah Indonesia merdeka.Gerbong yang digunakan mirip denagn Gerbong PERTAMINA Cuma halnya berkapasitas 12 ton. Setelah Indonesia merdeka hasil kontak tersebut di lanjutkan oleh PJKA.Pada saat aktif KA di berangkatkan 2 kali dari Stasiun Kemiri ,Pagi Lokomotif dari Tasikmadu ambil gerbong kosongan,dan Sorenya menarik gerbong dari Tasikmadu yang sudah berisi tetes tebu / gula ke Kemiri.Pada kala aktif jalur tersebut aktif untuk pendistribusian bahan-bahan keperluan P.G. Tasikmadu antara lain Kayu dan Batu Gamping, sementara itu jalur tersebut juga digunakan untuk pendistribusian Gula ke Jakarta, untuk ke Jakarta KA merangkai rangkaian dari Madiun yang kemungkinan bercampur dengan gerbong gula dari Pagottan maupun Kanigoro dan juga gerbong penumpang agar efisien.Kalau tetes tebu dikirim ke Surabaya ,merangkai rangkain KA dari Solo. Setelah kerugian yang dialami P.G. Tasikmadu yang per tahunnya harus membayar 900 rupiah (Jumlah yang amat besar saat itu) ke PJKA (Sekarang PT.KAI) P.G. Tasikmadu memutus hubungan kontrak kerja dengan PJKA, Setelah menganggur selama 3 tahun (dari tahun 1988) akhirnya jalur,bantalan,gerbong,dan persinyalan di ambil kembali oleh PJKA tahun 1990-an,tetapi pada saat itu PJKA tidak mengambil Lokomotifnya,Lokomotif yang bernomor TM X ini tidak diambil kembali oleh PJKA,saya pun bingung kemungkinan Lokomotifnya bukan dari PJKA melainkan dari P.G. Tasikmadu.
Penelusuran :
Denagn mengucap ‘’Bismillah’’ Saya berangkat dengan sahabat saya yaitu Bagas Lukman Firmanzah. Titik start ,kami mulai dari Stasiun Kemiri. Mengapa Stasiun Kemiri karena dari sini titik percabanganya.


Di Stasiun Kemiri kami rehat sejenak dan bertanya kepada PPKA Kemiri yaitu Bp.Prihadi. Menurut Bpk. Prihadi matinya jalur tersebut karena tidak ada muatan yang dibawa kemari (Stasiun Kemiri). Setelah dirasa kurang kami disarankan Bpk. Prihadi untuk bertanya ke Mbah Saiman (Pensiunan PJKA yang juga sempat berdinas di Stasiun Kemiri). Setelah sampai kami langsung berbincang karena Mbah Saiman kurang paham detail matinya Jalur tersebut, Mbah Saiman menyuruh kami langsung bertanya ke Mbah Samidi (Kakak Beliau yang juga sempat berdinas di Stasiun Kemiri). Akhirnya kami menemui Beliau dirumahnya tertuliskan ‘’Sekretariat Forum Pensiunan PT.KAI’’
Karena informasi denah jalur KA yang begitu rumit, Mbah Samidi dengan baik hati menggambarkan denah jalur KA dari Stasiun Kemiri ke P.G. Tasikmadu

Setelah dapat Denahnya kami pun berpamitan dan langsung bergegas mencari sisa jalurnya.
Kami mulai kembali dari Stasiun Kemiri penjelasan dari Mbah Samidi jalur cabangnya berada di Spoor Simpang ini relnya menikung.
(awal titik cabang ke Tasimadu rel menikung)
(Bekas pondasi rel tikung)
(Tanah PT.KAI)
Dari menikung tadi rel masuk Rumah dan Persawahan Desa Nangsri. Masih terlihat beberapa bekas rel yang dimanfaatkan warga untuk tiang lampu jalan.
(bekas rel yang dimanfaatkan warga untuk tiang lampu,dan rel bertuliskan ‘’SS 1890’’)
Rel terus berlanjut melewati jembatan (seharusnya ada jembatan tetapi kemungkinan sudah lama di bongkar)dan areal persawahan sebelum masuk Gapura desa Brujul,Jaten.
Dari Brujul masuk gang dan akhirnya memotong Jalan Raya Kebakkramat-Tasikmadu.
(rel masuk gang)
(rel keluar dari gang langsung memotong jalan)
Kemudian rel masuk ke jalan persawahan...
(Bekas Jalan KA di Jalan Persawahan Brujul)
Dari jalan persawahan itu kami tidak menemukan apa Cuma selain bantalan kayu yang tersisa...
(Bekas Bantalan Kayu)
Rel terus lurus sampai ke Pabrik dan akhirnya memotong jalan kembali...
(Sehabis keluar dari pabrik Rel langsung potong jalan)
Dari situ kami mulai lanjutkan perjalanan kembali karena jalur tertutupi pemukiman yang padat kami terpaksa memutar untuk mencari rel di daerah Gulunan. Saat sampai di Gulunan kamitidak dapat apa-apa,kami memutuskan untuk lanjut terus mencari sisa jembatan di daerah Soko.
(Kemungkinan inilah bekas jembatannya)
Karena lelahnya kami beristirahat terlebih dahulu di sebuah Warung,kami membeli sebuah es dan gorenagn untuk mengganjal perut ,tetapi karena sahabat saya begitu laparnya sahabat saya memakan gorengan yang cukup banyak dan membuat saya harus mennunggu lama hehe*, setelah memuaskan dahaga dan perut kami langsung berangkat kembali menuju Tasikmadu dari jembatan tadi rel pun terus lurus hingga masuk ke areal persawahan desa Gedangan.
 
(rel ke persawahan)
Setelah rel dari persawahan rel mendekat ke Jalan Raya Kebakkramat-Tasikmadu terus melewati depan Hotel Ken Dedes dan membelok dari Bangjo Nglano.
(Rel belok ke P.G. Tasikmadu)
Rel belok tersebut sangat mudah dijumpai tepatnya didepan KORAMIL/di Bangjo Nglano. Rel membelok melewati belakang Futsal dan terus hingga masuk P.G. Tasikmadu, karena “selain pegawai P.G. Tasikmadu dilarang masuk Dipo” kamipun tidak masuk ke Dipo karena di Dipo ada kemungkinan bekas Rel dan merupakan titik akhir percabangan ini. Setelah dirasa cukup kamipun menyudahi Penelusuran kami.
Dari hasil Penelusaran kami, saya beranggapan bahwa walau tidak untuk KA Gula tetapi jalur tersebut dapat digunakan untuk KA Wisata karena jalurnya eksotik melewati areal perwsawahan.
Inilah hasil Penelusuran kami untuk kurang lebihnya Saya dan Sahabat saya mohon maaf yang sebesar-besarnya, dan terimakasih yang sebesar-besarnya atas semua yang telah membantu Penelusuran Saya :
1.      Bagas (Sahabat Saya)
2.      Mbah Samidi (Pensiunan KS Kemiri)
3.      Mbah Saiman (Pensiunan PJKA)
4.      Bp. Prihadi (PPKA Stasiun Kemiri)
5.      Orang tua Saya dan semua yang terlibat.
Description:
Reviewer: Muhammad Ath Thaariq Aziizi
Rating: 4.0
ItemReviewed:

No comments: